Tuesday, July 2, 2013

Resensi Cracking Values

Highlight:

1. P.79 Interview Prof. Djokosantoso Moeljono dimulai dari value of achievement, kalau anda lihat orang Jawa itu klemar klemer, ragu-ragu, ewuh pakewuh, itu bukan the real Javanesse. Itu Jawa yang terjajah. Jawa yang sesungguhnya itu Mataram. Salah satu values dari Sultan Agung adalah lamun sliro assoring jurit ing ngaloko ojo wani mulih-mulih ning Jowo luwih becik sliro mati, artinya kalau kalah bertempur, jangan pulang, lebih baik mati. You have to achieve your target,your task. 

Kedua, real Javanesse punya nilai-nilai disiplin tinggi. Jer basuki kowo bea, supaya kamu maju harus berlatih dengan disiplin tinggi.

Sedangkan operasional valuesnya adalah hangroso handarbeni, wajib melu ngopeni  dan ngulat saliro hangroso wani. Handarbeni adalah sense of  belonging tapi hanya rasa (sense), bukan menguasai atau mengambil  paksa. Wajib melu hangopeni, sense of maintaining, memelihara baik-baik segala sesuatu dengan kesungguhan. Mulat sariro hangroso wani, introspeksi diri berani dan berkata apa yang benar.

2. P.78 Tata nilai lain yang diterapkan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati Mangkunegara 1 terdiri dari 3 hal yakni Rumongso Melu Handarbeni (merasa ikut memiliki), Wajib melu Hangrukebi (wajib ikut membela), Mulat  Sariro Hangroso Wani (mawas diri untuk kemudian berani bersikap).

3. P.73 Inti ajaran Konfusianisme tertuang dalam lima sifat kekekalan  (Wu Chang ) yaitu : Ren (cinta kasih), Yi (kebenaran/keadilan/kewajiban), Li (kesusilaan,kepantasan), Zhi  (bijaksana), dan Xin (dapat dipercaya)

4. P.75 Ajaran Bushido terdiri dari 8 prinsip, yaitu jin (bersimpati kepada orang lain), gi (etika yang benar), chu ( kesetiaan kepada junjungan), ko (menghormati dan menyayangi orang tua), rei ( hormat pada sesama), chi (memperluas pengetahuan), shin (jujur sepanjang waktu) dan tei ( mencintai orang tua dan mereka yang patut dikasihani).

5. P.61 Core values yang disepakati tahun 1991 di Singapura saat dipimpin oleh Goh Chok Tong  adalah : nation before community and society above self (kepentingan masyarakat diutamakan), family as the basic unit of society (keluarga adalah bangunan utama bangsa), community support and respect for the individual (menghormati hak-hak individu dan mendorong komunitas untuk menolong orang-orang yang tidak beruntung), consensus not conflict ( pemecahan masalah berdasarkan kesepakatan bersama), racial and religius harmony (hubungan yang harmonis).

6. P.95 Dalam tesis Greenleaf (2002), pemimpin adalah pelayan : CEO adalah pelayan bagi para pelanggan, komandan adalah pelayan bagi prajurit, presiden adalah pelayan rakyat, dan pejabat adalah pelayan publik. Ada minimal tiga pilar yang harus dimiliki setiap pemimpin, yaitu kemampuan mendengar, berempati, dan menangkap keinginan akar rumput. Hanya mereka yang mampu menjalankan amanah inilah yang akan berhasil.

7. Case story BTP Pertamina clean, dalam pengadaan barang Pertamina mengubah proses pengadaan dengan lelang menjadi  pemilihan , namun agar tidak terjadi KKN, Pertamina menetapkan batasan dengan membuat sistem pengelolaan vendor melalui aturan pengelolaan kinerja penyediaan barang dan jasa, selain itu menggandeng KPK dan BPATK dari untuk pengendalian gratifikasi dan pencegahan transaksi pencucian uang. (h.180)

8. Tidak semua orang mau keluar dari kegelapan, dan bagi mereka yang bisa hidup dalam kegelapan, setiap cahaya adalah ancaman, mereka akan berusaha keras mematikan kembali cahaya itu. (H. 180)

9. Pembaruan values Membutuhkan keberanian dan hanya bisa dijalankan oleh pemimpin visioner yang jauh dari Konflik kepentingan. (H. 184)

10. Jepang adalah contoh negara yang berhasil menanamkan tata nilai kepada masyarakatnya dan menjadikannya sebagai budaya negara (h. 191)

11. Manusia pada dasarnya tidak hanya dibentuk oleh brain memory yang ada di kepalanya, melainkan juga musle memory yang ada di sekujur tubuhnya, yang disebut myelin. Itulah yang dibangun Jepang, yang membuat anak-anak Jepang rela tidak belajar matematika di bangku taman kanak-kanak,  melainkan belajar Seni melipat kertas atau origami,disiplin memgurus diri, membersihkan kelas, menyapu, belajar menghormati orang lain dengan mengucapkan kata maaf sambil membungkuk dan belajar menahan diri antre tanpa menggerutu. ( h.194)

12. Menurut Hill dan Jones, budaya perusahaan adalah sekumpulan nilai dan norma yang dihayati oleh orang-orang  yang ada dalam perusahaan. Nilai-nilai dan norma ini berperan dalam menentukan perilaku dan cara Kerja.ketika terus-menerus dilakukan, maka ia berubah menjadi kebiasaan. Dan Bila terus menerus dilakukan dlm jangka waktu lama dan mempengaruhi seluruh sistrm yang ada  termasuk Dalam pengambilan keputusan, ia berkembang menjadi budaya. (H. 199)



No comments:

Post a Comment