Highlight:
1. P.79 Interview Prof. Djokosantoso Moeljono dimulai dari value of achievement, kalau anda lihat orang Jawa itu klemar klemer, ragu-ragu, ewuh pakewuh, itu bukan the real Javanesse. Itu Jawa yang terjajah. Jawa yang sesungguhnya itu Mataram. Salah satu values dari Sultan Agung adalah lamun sliro assoring jurit ing ngaloko ojo wani mulih-mulih ning Jowo luwih becik sliro mati, artinya kalau kalah bertempur, jangan pulang, lebih baik mati. You have to achieve your target,your task.
Kedua, real Javanesse punya nilai-nilai disiplin tinggi. Jer basuki kowo bea, supaya kamu maju harus berlatih dengan disiplin tinggi.
Sedangkan operasional valuesnya adalah hangroso handarbeni, wajib melu ngopeni dan ngulat saliro hangroso wani. Handarbeni adalah sense of belonging tapi hanya rasa (sense), bukan menguasai atau mengambil paksa. Wajib melu hangopeni, sense of maintaining, memelihara baik-baik segala sesuatu dengan kesungguhan. Mulat sariro hangroso wani, introspeksi diri berani dan berkata apa yang benar.
2. P.78 Tata nilai lain yang diterapkan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati Mangkunegara 1 terdiri dari 3 hal yakni Rumongso Melu Handarbeni (merasa ikut memiliki), Wajib melu Hangrukebi (wajib ikut membela), Mulat Sariro Hangroso Wani (mawas diri untuk kemudian berani bersikap).
3. P.73 Inti ajaran Konfusianisme tertuang dalam lima sifat kekekalan (Wu Chang ) yaitu : Ren (cinta kasih), Yi (kebenaran/keadilan/kewajiban), Li (kesusilaan,kepantasan), Zhi (bijaksana), dan Xin (dapat dipercaya)
4. P.75 Ajaran Bushido terdiri dari 8 prinsip, yaitu jin (bersimpati kepada orang lain), gi (etika yang benar), chu ( kesetiaan kepada junjungan), ko (menghormati dan menyayangi orang tua), rei ( hormat pada sesama), chi (memperluas pengetahuan), shin (jujur sepanjang waktu) dan tei ( mencintai orang tua dan mereka yang patut dikasihani).
5. P.61 Core values yang disepakati tahun 1991 di Singapura saat dipimpin oleh Goh Chok Tong adalah : nation before community and society above self (kepentingan masyarakat diutamakan), family as the basic unit of society (keluarga adalah bangunan utama bangsa), community support and respect for the individual (menghormati hak-hak individu dan mendorong komunitas untuk menolong orang-orang yang tidak beruntung), consensus not conflict ( pemecahan masalah berdasarkan kesepakatan bersama), racial and religius harmony (hubungan yang harmonis).
6. P.95 Dalam tesis Greenleaf (2002), pemimpin adalah pelayan : CEO adalah pelayan bagi para pelanggan, komandan adalah pelayan bagi prajurit, presiden adalah pelayan rakyat, dan pejabat adalah pelayan publik. Ada minimal tiga pilar yang harus dimiliki setiap pemimpin, yaitu kemampuan mendengar, berempati, dan menangkap keinginan akar rumput. Hanya mereka yang mampu menjalankan amanah inilah yang akan berhasil.
No comments:
Post a Comment