Sunday, July 14, 2013

Amazing Abu Dhabi

Kecantikan Abu Dhabi pertama kali aku lihat di acara Britain Next Top Model. Dimana para finalis berkesempatan mengunjungi dan explore Abu Dhabi. Gurun pasir menjadi objek wisata yang menarik, membuat aku ingin sekali mengunjunginya.

Pemaparan Rhenald Kasali dalam bukunya Cracking Zone yanv menceritakan sejaran Abu Dhabi dan Dubai menambah keingintahuan melihatnya langsung. Abu Dhabi menjadi kota seperti sekarang ini adalah buah karya Sheikh Zayed dan Dubai menjadi seperti sekarang juga buah karya Sheikh Rashid. Mereka berdua mengadakan pertemuan dan bertekad menjadikan kedua kota di Uni Emirat Arab tersebut menjadi kiblat wisata di Asia, sebagai pintu gerbangnya menuju Eropa.

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah bahwa kami mendapat kesempatan untuk melihat kota itu bulan Mei 2013 yang lalu. Perjalanan Jakarta- Abu Dhabi adalah 7 jam. Berangkat dari Jakarta malam hari jam 22.00 dan sampai di Abu Dhabi pukul 04.00 waktu setempat, dimana perbedaan waktu adalah 3 jam lebih lambat dibandingkan Jakarta.

Rencana telah kami susun sebelum keberangkatan. Bahwasanya kami akan wisata guru  pasir dahulu sore harinya. Safari dessert adalah 5 jam mulai pukul 15.30-09.30 waktu setempat. Untuk biaya, dari Dubai dan Abu Dhabi ternyata lebih murah  selisih 100 dirham di Dubai. Bayangan pertama Safari dessert adalah mobil off road dan medan yang menegangkan dan tentunya suhu yang sangat panas.

Perjalanan dari hotel Holiday Inn cukup singkat hanya 45 menit dan tentunya bebas macet. Jalan raya terasa lebar, dan mobil yang kita temui di jalan raya rata-rata tergolong mobil mewah.
Keren, itu yang pertama terucap. Subhanallah maha suci Allah yang telah menciptakan gurun pasir.
Seru dan menegangkan menjadi satu, dan tak henti-hentinya mengucap subhanallah dan allahu akbar ketika mobil offroad melaju kencang menaiki dan menuruni undukan gurun pasir yang curam. Teriakan demi teriakan dari penumpang yang satu mobil mengumbar ketegangan. Wajarlah, serasa seperti naik roller coaster.

Driver mengendarai mobilnya dengan santai, sementara kita para penumpang sudah histeris. Sambil ditemani lagu-lagu arabic dan ada juga lagu harleem shake dan lainnya, mobil off road meliuk-liuk naik turun berbelok curam sungguh pengalamana yang tidak terlupakan. Terkadang mobil sengaja diberhentikan di atas gurun sebelum menurun tajam. Wooow, sungguh menegangkam, sementara driver dapat mengendarai sambil menerima telepon, bayangkan!!

Mereka selalu melakukan safari dessert ini dilakukan secara team, ber 6 atau ber 7mobil beriringan. Serasa berada dalam syuting film mafia. 

Kami berhenti dua kali untuk mengambil foto di tengah-tengah gurun pasir. Sambil para driver mendinginkan monilnya dengan cara membuka kapnya.

Semakin berada di tengah-tengah gurun pasir, semakin kita merasa saat terdekat dengan yang maha kuasa. Mungkin seperti inilah gambaran padang mahsyar, dimana nanti kita semua makhluk akan ikumpulkan oleh Allah untuk dipanggil namanya satu-persatu guna dimintai pertanggungjawabannya selama hidup di dunia. Tak henti-hentinya aku beristighfar dan berdzikir selama di perjalanan.Allahu akbar, Allah maha besar yang menciptakan gurun ini dalam rupa sebaik-baiknya.

Pemandangan yang serasa tak berujung di padang pasir ini akhirnya berhenti di sebuah perkemahan, dimana nanti kami dapat menikmati hidangan makan malam khas Arab dan merasakan naik unta. Pemandangan sunset yang memukau menelisik relung hati, menambah kesyahduan nyanyian gurun pasir.

Malam ditutup dengan sajian tari perut yang sebenarnya ingin sekali aku pass untuk tidak melihatnya. Tarian khas jaman jahiliyah ini akhirnya terlihat oleh mata kepalaku sendiri. Sungguh miris, namun kuanggap sebagai pengetahuan.

Bersambung....



 
situasi jalan terasa lenggang







Perjalanan menuju safari dessert






Pemberhentian pertama




Di tengah-tengah gurun pasir




the drivers




amazing sunset




Offroad cars




Berhenti  untuk siap meluncur




woooowww





untaaa





cheerrs





camps




menanti sunset

1 comment: