99 Cahaya di Langit Eropa
Penulis : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tebal : 411 halaman
Buku ini menceritakan perjalanan penulis di beberapa kota di Eropa, seperti Wina, Paris, Cordoba dan Granada, serta Istanbul yang tidak pernah disangka penulis bakal mengalaminya, karena impian tersebut sebenarnya penulis dapatkan pengetahuan dari guru agamanya sewaktu SMA.
Tiap kota yang dikunjungi terpapar secara jelas per bagian dilengkapi dengan peta perjalanannya. Bukan sekedar perjalanan wisata, berkat pertemuannya dengan muslimah Turki bernama Fatma, penulis mengunjungi tempat-tempat yang menunjukkan jejak-jejak peradaban Islam di Wina, Austria. Fatma ini jugalah yang membuatnya terbelalak akan kesederhanaan dan kebersahajaan seorang muslimah di Eropa sehingga membuat penulis menemukan hidayahNya untuk berhijab.
Terungkap fakta-fakta mengagumkan dan mencengangkan kita sebagai muslim, bahwasanya dahulu Islam berjaya di Eropa, tak pelak di Wina. Diungkapkan juga sejarah roti croisant, cappucino dan kisah menarik di Museum kota Wina yang menguras air mata.
Fenomena menarik konsep penjaja koran di Wina dan restoran halal Pakistan yang sangat inspiratif di sebuah kota yang sebagian besar penduduknya non muslim, yang berkonsep "All you can eat. Pay as you wish." Penulis sempat bergabung di komunitas muslimah yang selalu berjuang untuk menjadi agen muslim yang baik menjadi teladan, walaupun menjadi minoritas. Dengan tiga misi, yaitu tebarkan senyum indahmu, kuasai bahasa Jerman dan Inggris serta selalu jujur dalam berdagang.
Kunjungan penulis ke masjid Vienna Islamic Centre, di tepian sungai Danube,Wina, membuka jalan untuk melakukan perjalanan lanjutan tanpa Fatma ke Perancis. Marion, muslimah Perancis menguak tabir yang mengejutkan dan lebih dari sekedar Eiffel. Misteri museum Lovre yang wajib dikunjungi muslim dunia karena terdapat lantai khusus, Section Islamic Art Gallery. Lukisan bunda Maria yang menyimpan makna, adalah pelajaran peradaban Islam jika kita mencermatinya, jauh lebih menarik dibandingkan lukisan monalisa.
Terungkap sejarah Napoleon Bonaparte dan bangunan- bangunan yang didirikan untuk merayakan kemenangan Napoleon imajiner searah dengan kiblat. Sungguh analisa seorang muslimah Perancis yang menarik.
Perjalanan penulis yang selalu mengunjungi masjid di Perancis ataupun bekas masjid yang dijadikan gereja di Cordoba, membawa pembaca hanyut dalam keindahan Islam, karena dideskripsikan dengan gamblang.
Keunikan Hagia Sophia,Turki, menggelitik pembaca untuk segera mengunjunginya, sebuah gereja yang berubah menjadi masjid, namun sekarang fungsinya hanya menjadi museum. Sebuah keinginan mendalam seorang supir taksi Spanyol yang berharap Mezquita menjadi sebuah museum, bukan menjadi gereja seperti sekarang ini, agar semua insan dapat mengambil pelajaran.
Kemurnian dan keindahan Islam yang dipaparkan penulis bersama sahabat-sahabat baru yang ditemukan di Eropa telah menjadi inspirasi untuk melakukan perjalanan spiritual menambah kecintaan pada Islam dan bukti kekuasaan Allah di Eropa.Semoga cahaya Islam kembali bersinar di Eropa.
No comments:
Post a Comment